Kamis, 19 Mei 2011

hancur

Membisu, hanya itu yang bisa dilakukan olehnya. Berbagai macam emosi bercampur baur pada dirinya, entah apa yang harus dia lakukan. Terbongkar sudah satu keburukan yang ia simpan selama ini, kejayaan yang sudah dibangun dari nol, hancur oleh satu titik hitam. Apa daya, ibarat nasi sudah menjadi bubur. Aripin, begitu ia disebut, namanya terkenal karena kepiawaiannya dalam memecahkan berbagai masalah. Pekerjaannya sebagai pengacara hancur dalam sekejap mata.Dan kini semua dengan cepat berubah, Aripin yang dulu berjaya, kini merana.

Semua berawal dari hari selasa, hari di mana semua kesialan Aripin tercipta. Seperti biasa ia berangkat kerja pukul 07.00 WIB. Di dalam perjalanannya ia melihat sekelilingnya, di sana ia melihat seorang gadis kecil. Gadis  yang tak menentu masa depannya. Tatapannya yang kosong terus memandang ke depan, entah apa yang ia lihat. "mungkin gadis itu seumuran dengan anak saya" gumam Aripin dalam hati. Dan akhirnya kedua pandangan saling bertemu, pandangan antara Aripin dan gadis kecil tersebut. Terlihat tatapan kosong tanpa harapan dari gadis tersebut, dan Aripin yang iba terhadap gadis tersebut mempersilahkannya untuk masuk ke dalam mobilnya. Dan dari sinilah masalah di mulai..
bersambung..